Abstrak
Bahasa arab adalah bahasa yang digunakan
untuk memahami agama islam lebih mendalam melalui dua sumber agama islam yaitu Quran
dan Hadis. Ada kalanya seorang guru bahkan sering kali melupakan tujuan praktis
pembelajaran bahasa arab. Tujuan praktis bahasa arab dapat diidentifikasi
menjadi dua yaitu bahasa arab sebagai tujuan utama dan bahasa arab sebagai alat
membaca dan memahami teks-teks arab, baik Quran, kitab kuning, Hadis, dll.
Problematika pengajaran bahasa arab berawal
dari apa tujuan praktis pembelajaran tersebut, yang kemudian akan menentukan
bagaimana model pembelajaran yang akan digunakan. Maka kecenderungan
faktor-faktor yang mempengaruhi problematika pengajaran akan dibagi dalam dua
kriteria yaitu linguistik dan non linguistik.
Dengan demikian haruslah ada solusi yang
menetralisir problematika pengajaran baik dari pihak siswa maupun pihak guru.
Dalam hal ini guru sebagai murid psikologis, sosiologis, dll bagi murid yang
menjadi aktor penetralisir problem. Maka guru harus peka dan memahami berbagai
teori kependidikan secara komprehensif dan holistis tentunya.
Kata kunci: problematika, faktor, solusi
Bab
I
Pendahuluan
- Latar Belakang
Pengajaran bahasa tidak dapat dipisahkan dari
linguistik. Tidak mungkin teori pengajaran bahasa mengabaikan apa yang
disampaikan linguistik mengenai bahasa. Pemahaman bahasa sangat tergantung pada
pengalaman belajarnya mengenai bahasa (Prof. Dr. Aziz Fachrurrazi, M.A. dan ErtaMahyudin, Lc., S.S., M.P.d.I,
2010) .
Culture (budaya) di Indonesia dalam kancah intelektual cenderung membaca
segala hal dengan culture (budaya) regional sendiri, sehingga banyak
menuai problematika terutama penghilangan makna dari kultur aslinya.
Bahasa arab adalah bahasa asing yang di
dalamnya memiliki kultur yang berbeda dengan bahasa Indonesia, resiko
kesenjangan makna simbol sangat dekat. Para post-modernisme sepakat bahwa suatu
kultur tidak dapat dibaca dengan kultur lain. Maka dalam pembelajaran bahasa
arab harus memahami kultur ahl al lughoh (pemilik bahasa) yakni bangsa
arab. Ditopang ilmu pendidikan yang menyangkut regulasi transferisasi ilmu,
yang berpegang pada landasan filosofis Pancasila, maka disain kurikulum, sarana
dan model pembelajaran yang approriate (sesuai) sangat menentukan
kesuksesan pembelajaran peserta didik. Ilmu kependidikan dan ke bahasa araban
harus balance (seimbang), keduanya harus holistis dan komprehensif. Dan
makalah ini kami usahakan disusun secara sekomperhensif mungkin dan seholistik
mungkin.
Adalah wajar bila dalam perjalanan
pembelajaran bahasa arab dapat ditemukannya problematika yang signifikan.
pasalnya kalimat “bahasa arab adalah bahasa yang sulit” telah diinput otak
masyarakat Indonesia kebanyakan, sehingga pembentukan pola pikir yang cenderung
menjauhi bahasa arab bahkan menjadikannya sebagai momok yang menakutkan. Maka
faktor yang mempengaruhi problematika pengajaran bahasa arab adalah bersifat linguistics
(ilmu kebahasaan) dan non-linguistics (selain ilmu kebahasaan) secara
garis besar.
- Pokok Masalah
- Apa makna problematika?
- Apa faktor problematika dalam pengajaran bahasa arab di kelas?
- Apa pencegah problematika pembelajaran bahasa arab di kelas?
Bab
II
Makna
Problematika
Problematika dapat dijajarkan dengan suatu
permasalahkan yang belum diselesakan. Dalam problematika tidak dapat
dihilangkan apa yang namanya causa (sebab) timbulnya problem tersebut
dan setiap problem akan berbeda dalam penangan. Dalam hidup di dunia tidak akan
bisa lepas dari hukum kausalitas yang dikenal dengan sunatullah.
hubungan dengan problematika pembelajaran bahasa arab, komprehensif dalam menganalisis
faktor-faktor yang melatar belakangi suatu permasalahan akan mudah menetralisir
problem yang datang.
Pemahaman teoritis pendidikan dan bahasa arab
yang utuh maka dengan mudah menetralisir problematika. Tetapi tidak hanya teori
mengingat teori tidak selamanya sesuai dengan fakta, maka metode sains harus dipahami
mengingat pendidikan adalah bagian dari sains (Ali,
Mohammad, 2010) .
Bab
III
Problematik
Pengajaran Bahasa Arab
- Faktor Pembelajaran Bahasa Arab
Problematika pengajaran bahasa arab dapat
dikategorikan ke dalam dua bagian yaitu problematika secara linguistik dan
non-linguistik. Problematik secara linguistik berkutat pada fonetik, sintaksis,
makna.
Fonetik yang dimaksud adalah suara. Terutama
suara yang tidak ada padanannya di dalam bahasa indonesia, seperti bunyi madd,
tasydid, inotasi dll. Hal ini menunjukkan bahwa dalam pembelajaran bahasa arab,
guru dituntut memahami kultur arab, agar dapat menjelaskan kepada peserta didik
dengan tepat. Dalam hal ini guru harus sering melatih peserta didik melafalkan
huruf arab, agar dapat sesuai dengan makhroj dan sifat-sifat hurufnya.
Intonasi Arab dan Indonesia sangat berbeda
mengingat etnogeografis yang berbeda. Ini menentukan kultur dan peradaban yang
berbeda pula. Kecenderungan akademisi Indonesia pada umumnya adalah enggan
untuk mengkaji sesuatu secara komprehensif sehingga sering mengalami dekadensi.
Hal ini adalah faktor utama problematika pengajaran bahasa arab.
Qowaid bahasa arab adalah metodologi analisis
bahasa dapat dikatakan sintaksis dan morfologi bahasa arab. Karakter timur
adalah menetralisasi ilmu dengan memisahkan antar satu dan lainnya. Namun secara
praktis tetap tersistemikkan karena itu adalah organ yang tidak terpisahkan.
Ini berbeda dengan sintaksis bahasa indonesia. Yang cenderung simpelistif dalam
segala hal. Maka sintaksis bahasa arab terkesan lebih sulit dan karena kode
hurufnya pun berbeda sehingga terkesan sulit.
Guru sangat berperan penting dalam
pembelajaran, karena sebagai fasilitator transferisasi ilmu pengetahuan. Maka
pemahaman guru tentang teoritis dan ke-lihaiannya dalam praktisi, sangat
menentukan hasil belajar peserta didik. Maka dalam menemukan makna sering kali
tidak sesuai dengan retorika Arab.
Sedangkan non-linguistik berkutat pada siswa,
materi dan kurikulum, metode, media dan sarana, guru serta lingkungan. Siswa
sering kali terinput oleh mitos bahwa bahasa arab itu sulit maka, guru harus
inovatif menggunakan metode pembelajaran yang menyenangkan. Maka secara garis
besar identifikasi non-linguistik ini adalah guru, siswa dan kurikulum serta
lingkungan. Sulitnya menerapkan komunitas biah arobiyah menentukan
kesuksesan pembelajaran juga, mengingat bahasa membutuhkan pembiasaan. Dengan
model pembelajaran yang menyenangkan memungkinkan peserta didik lebih mudah
memahami materi pembelajaran.
- Upaya pencegahan problematika
Dalam rangka mengupayakan pencegahan agar dalam pembelajaran bahasa arab
tidak menemukan problematik sangat sulit. Dalam pengajaran bahasa arab kemungkinan
besar hanya mampu meminimalisir problematika pengajaran, namun bukan berarti
mustahil.
Maka guru hendaknya menyiapkan sistem yang
jitu. Namun apa itu sistem? Sistem adalah suatu komponen yang satu sama lain
saling berkaitan dan saling berinteraksi untuk mencapai suatu hasil yang
diharapkan secara optimal dengan tujuan yang telah ditetapkan (Dr. Wina Sanjaya, M.P.d, 2008) . Dengan kata lain
adalah susunan komponen yang organik tak terpisahkan demi tujuan yang ditetapkan.
Maka baik pemahaman tentang keguruan dan ke bahasa araban harus dipahami secara
mendalam dan mampu mengelaborasikannya dengan cantik.
Bab
IV
Kesimpulan
Problematika pengajaran bahasa arab sangat
tergantung pada inteligensi guru dalam teoritis maupun praktis. Guru adalah
stimulus yang akan direspons oleh peserta didik. Mengingat penguasaan bahasa
tergantung pengalaman proses pembelajarannya. Inteligensi guru sangat
berpengaruh secara signifikan, inteligensi guru yang rendah akan berpengaruh
pada model pembelajaran.
Problematika atau dapat dipadankan dengan
masalah yang belum terkolusikan, kaitannya dengan pengajaran bahasa Arab maka
dapat di identifikasi menjadi dua yaitu
secara linguistik dan non-linguistik. Mengingat klaim peserta didik kebanyakan
adalah bahasa arab itu sulit, maka guru harus mampu menyadarkan mereka bahwa
bahasa arab itu mudah. Dalam hidup akan selalu bertemu hukum kausalitas, maka
untuk solusi dari problematika pengajaran di kelas adalah mencari
sebab-sebabnya.
Bab
V
Daftar
Pustaka
Ali, Mohammad. (2010). Metodologi dan
Aplikasi Riset Pendidikan. Bandung: Pendidikan Cendikia Utama.
Dr. Wina Sanjaya, M.P.d. (2008). Kurikulum
dan Pembelajaran: Teori dan Praktek Pengembangan Kurikulum Satuan Pendidikan
(KTSP). Jakarta: Kencana Prenada Media Grup.
Prof. Dr. Aziz Fachrurrazi, M.A. dan
ErtaMahyudin, Lc., S.S., M.P.d.I. (2010). Pembelajaran Bahasa Asing: Metode
Tradisional dan Kontemporer. Jakarta: Bania Publising.
Disusun Oleh: Aminullah Isma'ail
M Rahamtul Aziz
IAIN Syekh Nurjati Cirebon
Pendidikan Bahasa Arab B / Semester 5
Mata Kuliah : Asaalibu At-tadris
Dosen Pengampu : Hasan Saefullah, M.Ag
Tidak ada komentar:
Posting Komentar